Articles by "Balikpapan"





Oleh Andi Miftahul Jannah


Bangunan penuh kenangan

Di dalam Asrama yang penuh kehidupan

Terdengar tawa cerita dan mimpi bersama

Teman-teman seperantauan


Bersama-sama kita belajar 

Meraih sebuah impian 

Di dalam bangunan ini 

Kita menjadi sebuah keluarga 


Tempat tidur terbaik

Lemari kecil penuh kenangan 

Di dalam ruang ini 

Kita berbagi cerita hidup 


Pagi hingga malam 

Kita bersama-sama berjalan

Menghadapi dunia 

Sebagai keluarga sejati 


Di Asrama ini

Persaudaraan tumbuh subur 

Kita saling mendukung 

Tidak ada yang terlupakan 

Meski jauh dari orang tua 


Dari rumah 

Di sini kita berkembang 

Asrama tempat di mana

Hati kita bersemangat dan berkobat


Rabu,27/09/2023





OPINI

Oleh: Zulhijriana Nur

(Presidium Keluarga Pelajar Mahasiswa Balikpapan (KPMB) Makassar Periode 2024-2025 / Mahasiswa Manajemen Keuangan Universitas Negeri Makassar)

 

Rencana pemerintah indonesia untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025 telah memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. Perlu diketahui Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa. Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam Daerah Pabean. PPN dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi.

Kenaikan PPN menjadi 12% ini karena adanya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) pada Bab IV tentang Pajak Pertambahan Nilai pada Pasal 7, yang dimana pasal itu berbunyi, ”Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 11% mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022, sebesar 12 persen mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025”.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR mengatakan, rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% masih sesuai dengan amanat UU HPP. Menurutnya, kebijakan itu mesti tetap dijalankan untuk menjaga kesehatan APBN di tengah kondisi ekonomi global yang tak pasti.

Kebijakan ini kurang mempertimbangkan dampak langsung terhadap kelompok berpenghasilan rendah yang akan paling terdampak oleh kenaikan harga barang dan jasa. Di Indonesia, tingkat ketimpangan masih sangat signifikan, kenaikan PPN bisa memperburuk situasi. Pemerintah seharusnya lebih peka terhadap daya beli masyarakat yang sudah tertekan oleh inflasi dan pemulihan pasca-pandemi.

Selain itu juga pemerintah belum memberikan penjelasan yang rinci dan transparan mengenai rencana penggunaan dana hasil kenaikan PPN. Tanpa kejelasan ini, masyarakat cenderung skeptis terhadap manfaat yang akan mereka terima. Sosialisasi yang minim juga membuat masyarakat dan pelaku usaha tidak siap menghadapi perubahan ini.

UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, kemungkinan besar akan terkena dampak negatif dari penurunan konsumsi akibat kenaikan harga. Kebijakan ini berisiko menekan daya saing UMKM, terutama jika tidak ada insentif khusus atau kebijakan perlindungan untuk sektor ini. Kebijakan pemerintah ini bisa memperlambat pertumbuhan sektor usaha kecil.

Alih-alih menaikkan PPN, pemerintah seharusnya mempertimbangkan alternatif lain, seperti memperluas basis pajak melalui perbaikan sistem perpajakan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap penghindaran pajak. Reformasi pajak yang lebih progresif, di mana kelompok berpenghasilan tinggi dikenakan tarif pajak lebih tinggi, bisa menjadi solusi yang lebih adil daripada membebani seluruh lapisan masyarakat secara merata.

Pemerintah perlu memperhatikan respons masyarakat dan pelaku usaha serta memastikan adanya dialog terbuka sebelum kebijakan ini diterapkan. Berikut adalah proyeksi masalah yang mungkin timbul:

a.     Penurunan Daya Beli

Salah satu dampak paling langsung adalah penurunan daya beli masyarakat. Kenaikan PPN akan berdampak langsung pada harga barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok yang sangat sensitif terhadap perubahan harga. Ketika harga barang dan jasa naik akibat kenaikan PPN, masyarakat akan memiliki lebih sedikit uang untuk membeli barang dan jasa lainnya, terutama kelompok yang berpendapatan rendah dan menengah berpotensi mengalami penurunan daya beli karena mereka mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan dasar.

b.     Meningkatnya Tingkat Kemiskinan

Dampak penurunan daya beli ini bisa mendorong peningkatan tingkat kemiskinan, terutama jika tidak disertai dengan kebijakan mitigasi yang efektif. Masyarakat yang sebelumnya berada di batas garis kemiskinan bisa terdorong masuk ke dalam kelompok miskin akibat kenaikan harga-harga. Pemerintah perlu memastikan kebijakan pendukung yang efektif untuk melindungi kelompok rentan dan menjaga stabilitas sosial-ekonomi.

c.     Dampak Pada Lapangan Pekerjaan

Penurunan konsumsi masyarakat akan memengaruhi pendapatan pelaku usaha, terutama UMKM. Jika bisnis mengalami penurunan omzet, ini dapat memicu pengurangan tenaga kerja, peningkatan pengangguran, dan hilangnya sumber pendapatan bagi keluarga miskin. Pengangguran yang tinggi biasanya berhubungan erat dengan peningkatan tingkat kemiskinan. 

d.     Inflasi

Peningkatan tarif PPN dapat memicu terjadinya inflasi karena harga barang dan jasa naik secara umum. Ketika harga-harga barang dan jasa secara umum naik, permintaan untuk menaikkan upah juga akan meningkat. Jika permintaan kenaikan upah ini tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas, maka biaya produksi perusahaan akan naik dan mereka akan memindahkan biaya tambahan ini ke konsumen melalui kenaikan harga. Selain itu, Inflasi ini akan menurunkan nilai rill pendapatan masyarakat, mengurangi konsumsi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Siklus ini bisa terus berulang dan menyebabkan inflasi yang berkepanjangan. 

e.     Ketidakpuasan atau Kesenjangan Sosial

Kenaikan PPN dapat memicu ketidakpuasan sosial jika masyarakat merasa bahwa kenaikan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan publik. Ini dapat meningkatkan risiko protes sosial atau penurunan kepercayaan terhadap pemerintah. Kenaikan PPN juga bisa memperparah ketimpangan sosial, karena dampak yang ditmbulkan lebih dirasakan oleh kelompok berpendapatan rendah dibandingkan dengan kelompok berpendapatan tinggi.

Masyarakat berpenghasilan tinggi umumnya memiliki proporsi pengeluaran yang lebih kecil untuk barang dan jasa yang terkena PPN dibandingkan dengan masyarakat berpenghasilan rendah. Akibatnya, kenaikan PPN akan lebih membebani masyarakat berpenghasilan rendahkesenjangan sosial bisa semakin melebar, dan ini memperparah risiko terjadinya ketidaksetaraan ekonomi yang berdampak langsung pada kemiskinan.

f.      Penurunan Konsumsi

Dengan naiknya harga akibat PPN, permintaan konsumen terhadap barang dan jasa cenderung menurun, terutama untuk barang yang tidak esensial. Ini berpotensi menekan omzet pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UMKM), yang bergantung pada konsumsi domestik.

g.     Beban Administrasi

Kenaikan PPN dapat meningkatkan beban administrasi bagi perusahaan, terutama UMKM yang sebelumnya tidak terbiasa dengan sistem perpajakan yang kompleks. Mereka mungkin memerlukan investasi tambahan untuk sistem akuntansi dan pelatihan sumber daya manusia.

h.     Persaingan Tidak Seimbang

Perusahaan besar mungkin lebih mampu menyerap dampak kenaikan PPN dibandingkan UMKM. Ini dapat menciptakan ketimpangan kompetitif, di mana UMKM kesulitan bersaing dengan perusahaan yang memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menetapkan harga.

Agar kebijakan kenaikan PPN menjadi 12% dapat diterima dan membawa manfaat jangka panjang, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis yang responsif terhadap kritik yang telah disampaikan, Seperti peningkatan program bantuan sosial seperti bantuan langsung Tunai (BLT) atau subsidi kebutuhan pokok untuk kelompok berpendapatan rendah guna mengurangi dampak kenaikan harga.

Pertimbangkan pengecualian atau tarif PPN yang lebih rendah untuk barang dan jasa esensial seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan untuk melindungi daya beli masyarakat miskin. melakukan kampanye informasi yang komprehensif melalui media massa dan digital untuk menjelaskan alasan kenaikan PPN, manfaat yang diharapkan, serta rencana penggunaan dana. Sediakan juga laporan penggunaan dana dari PPN yang dapat diakses publik secara berkala untuk meningkatkan transparansi dan membangun kepercayaan masyarakat.

Untuk pelaku UMKM, Pemerintah bisa memberikan insentif pajak seperti pengurangan tarif PPh atau penundaan pembayaran pajak bagi UMKM selama masa transisi. Selain itu, sediakan program pembinaan untuk meningkatkan kemampuan UMKM dalam beradaptasi dengan perubahan ini. Perkuat juga akses UMKM ke pembiayaan murah, mungkin bisa melalui program kredit mikro dengan bunga rendah untuk membantu UMKM mempertahankan likuiditas.

Pemerintah juga bisa berfokus pada peningkatan kepatuhan pajak dan pengurangan penghindaran pajak di kalangan kelompok berpenghasilan tinggi dan perusahaan besar. Mempertimbangkan kebijakan pajak yang lebih progresif, di mana kelompok berpenghasilan tinggi dikenakan tarif pajak yang lebih besar.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang kompleks, kebijakan kenaikan PPN menjadi 12% adalah langkah yang berani namun penuh risiko. Agar kebijakan ini berhasil, pemerintah perlu memastikan bahwa peningkatan pendapatan negara sejalan dengan perlindungan terhadap kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan sektor usaha, terutama UMKM. Melalui transparansi, dukungan sosial yang tepat, dan dialog terbuka dengan semua pemangku kepentingan, kebijakan ini memiliki potensi untuk menjadi fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan pendekatan yang inklusif dan adil, pemerintah dapat memastikan bahwa dampak positif kebijakan ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap kebijakan fiskal yang diambil.











Oleh: Verawati

(Koordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Keluarga Pelajar Mahasiswa Balikpapan (KPMB) Makassar Periode 2024-2025 / Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar)

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Balikpapan telah menjadi sorotan sebagai daerah penyangga utama untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, di tengah persiapan acara besar kenegaraan seperti upacara HUT ke 79 Republik Indonesia yang diadakan di IKN pada tanggal 17 Agustus 2024 lalu, daerah ini justru dilanda bencana banjir dan longsor. Peristiwa ini tidak hanya terjadi dalam beberapa kali, tetapi sering kali sehingga menjadi salah satu isu lingkungan yang paling mendesak di Kota Balikpapan. Sebagai kota pesisir dengan populasi yang terus bertambah, Balikpapan menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan tata ruang dan infrastruktur lingkungan.

Hujan deras yang mengguyur kota ini beberapa bulan terakhir sering kali menyebabkan banjir di berbagai wilayah, tercatat pada bulan Agustus 2024 terdapat 15 kelurahan yang tersebar di enam kecamatan merasakan bencana banjir ini. Terlepas dari curah hujan yang tinggi sebagai pemicu utama, faktor manusia dan pengelolaan infrastruktur tanpa mempertimbangkan sistem drainase yang memadai menyebabkan aliran air terhambat. Hal ini mengakibatkan air meluap dan menggenangi kawasan pemukiman dan menyebabkan fenomena banjir ini seolah menjadi langganan yang semakin sulit dihindari, terutama dalam beberapa tahun terakhir. 

Isu banjir di Balikpapan menjadi sangat penting untuk dibahas karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan masyarakat. Selain merendam rumah dan fasilitas umum, banjir juga mengganggu akses transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat. Data menunjukkan bahwa 15 kelurahan di Balikpapan terkena dampak banjir, dengan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat bencana ini. Genangan air yang tinggi tidak hanya merusak barang-barang berharga warga, dan mengancam stabilitas fisik wilayah, tetapi juga membawa dampak signifikan pada kesejahteraan mental masyarakat yang terdampak. Pandangan penulis ini didukung oleh banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bencana alam dapat memicu trauma psikologis, gangguan stres, hingga perubahan perilaku sosial. Seperti banjir yang melanda Kota Balikpapan menyebabkan masyarakat yang terdampak kehilangan tempat tinggal, akses transportasi terganggu, dan fasilitas umum rusak.

Dari perspektif psikologi komunitas, dampak banjir juga memengaruhi dinamika sosial masyarakat terdampak. Di satu sisi, bencana dapat memperkuat solidaritas masyarakat yang terlihat dari kerja sama dalam membersihkan lingkungan dan mendistribusikan bantuan. Namun, di sisi lain, konflik sosial juga dapat muncul jika distribusi bantuan dianggap tidak adil atau jika terjadi ketegangan antar masyarakat yang meningkat akibat keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu, intervensi pemerintah harus mempertimbangkan kesejahteraan individu sekaligus memperkuat kohesi komunitas untuk menciptakan pemulihan yang berkelanjutan.

Banjir, seperti bencana lainnya sering kali menjadi katalis untuk trauma psikologis karena sifatnya yang tiba-tiba dan merusak. Sebab-akibat dari dampak banjir ini penulis klasifikasikan dari tiga aspek utama, yaitu ketidakstabilan lingkungan, ketidakpastian ekonomi, dan disrupsi sosial. Ketidakstabilan lingkungan, seperti rumah yang rusak atau hilang, menyebabkan korban kehilangan tempat berlindung yang aman, yang pada akhirnya memengaruhi rasa aman mereka secara emosional. Ketidakpastian ekonomi, seperti kerusakan properti atau kehilangan pekerjaan, meningkatkan stres individu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, disrupsi sosial, seperti evakuasi massal atau isolasi, dapat memperburuk perasaan kesepian dan keterasingan.

Penanganan fisik seperti infrastruktur drainase yang lebih baik atau peningkatan tata ruang dapat mencegah banjir di masa yang akan mendatang, tetapi tidak secara langsung membantu korban yang sudah terdampak dari bencana banjir tersebut. Oleh karena itu, banjir tidak hanya membawa dampak fisik yang besar, tetapi juga dampak psikologis yang mendalam bagi masyarakat yang telah terdampak.

Oleh sebab itu, penting untuk menekankan bahwa penanganan bencana banjir tidak hanya dapat mengandalkan upaya pemerintah saja, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Edukasi lingkungan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta keberlanjutan tata ruang sangat penting dalam mencegah terjadinya banjir. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak perilaku sehari-hari terhadap lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air dan merusak infrastruktur drainase.

Pemerintah juga perlu memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga pendidikan dalam merancang dan menerapkan kebijakan yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Program penghijauan dan perbaikan sistem drainase yang terintegrasi, serta pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, perlu menjadi prioritas dalam perencanaan kota jangka panjang. Tidak hanya itu, pihak berwenang juga perlu memperkuat sistem peringatan dini dan memberikan pelatihan kesiapsiagaan kepada masyarakat untuk menghadapi kemungkinan bencana di masa depan.

Untuk mempercepat proses pemulihan, pemerintah juga dapat bekerja sama dengan para profesional kesehatan mental dan psikolog untuk memberikan dukungan emosional kepada korban. Program pendampingan psikologis yang terfokus pada trauma pasca-bencana perlu diadakan di titik-titik pemulihan atau tempat pengungsian. Dengan dukungan yang tepat, masyarakat yang terdampak bisa merasa lebih aman dan termotivasi untuk kembali membangun kehidupan mereka, baik secara fisik maupun mental.

Penulis: Muhammad Khadafi Karim Abdullah

Jabatan: Ketua Umum KPMB Makassar Periode 2024-2025


Pemerintah Republik Indonesia telah resmi memulai Pembangunan Ibu Kota Negara yang baru melalui terbitnya Undang-undang (UU) Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Ibu Kota Negara yang bernama Nusantara tersebut berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur. Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki visi sebagai kota dunia yang menjadi kota berkelanjutan, penggerak ekonomi Indonesia, dan menjadi simbol identitas nasional. Pembangunan IKN menggunakan 8 (delapan) prinsip yaitu mendesain sesuai kondisi alam, Bhineka Tunggal Ika, terhubung dan mudah diakses, rendah emisi karbon, sirkuler dan tangguh, aman dan terjangkau, kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi, dan peluang ekonomi untuk semua.

Pemilihan lokasi IKN yang berada di Kalimantan Timur dikarenakan lokasi tersebut berada dekat dengan salah satu kota besar yang ada di Kalimantan Timur. Infrastruktur pendukung yang ada di Kota Balikpapan menjadi faktor yang mendukung pembangunan IKN seperti telah tersedia jalan tol Balikpapan-Samarinda, Bandara Sepinggan di Balikpapan yang sudah berstatus bandar udara internasional, ada juga pelabuhan peti kemas di Kariangau maupun pelabuhan penumpang di Semayang. Selain itu terdapat lahan luas yang berstatus sebagai hutan produksi dan perkebunan yang dapat dibangun kota berkonsep forest city. Kota Balikpapan berperan sebagai otot yang berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik, Kota Balikpapan adalah kota yang terkenal karena minyak bumi. Sejarah Kota Balikpapan tidak dapat dilepaskan dari pengeboran pertama sumur minyak pada tahun 1897 di sisi timur Teluk Balikpapan. Sumur minyak tersebut dibuat oleh Firma Samuel & Co. sebagai pemenang hak konsensi pengeboran dari pemerintah Hindia Belanda. Sumur minyak pertama itu kemudian diberi nama sumur Mathilda. Kota Balikpapan memiliki wilayah seluas 511,11 km persegi. Kota Balikpapan terbagi menjadi 6 (enam) wilayah administrasi yaitu Balikpapan Kota, Balikpapan Tengah, Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, Balikpapan Timur, dan Balikpapan Selatan. Jumlah penduduk pada tahun 2022 adalah 703,611 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.377 jiwa per km persegi.

Sebagai salah satu kota penyangga IKN, Balikpapan adalah kota yang bisa dikatakan siap secara infrastruktur, namun tentunya perlu ada sebuah pertimbangan terkait masalah-masalah finansial, sosial, serta kondisi tata letak kota yang mengalami banyak perubahan. Seiring meningkatnya pembangunan yang ada di IKN perlu diiringi denga tata kota dan mitigasi bencana baru. Pasalnya Kota Balikpapan adalah kota transit bagi banyak nya alat maupun bahan bangunan yang akan dikirim ke IKN, hal ini menyebabkan padatnya aktivitas yang terjadi di Kota Balikpapan, dengan kondisi jalanan yang berbukit-bukit dikhawatirkan alat berat yang banyak melintas di jalanan kota yang juga dipenuhi oleh masyarakat umum dan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Balikpapan juga mengalami masalah peningkatan jumlah kendaraan, karena akses menuju IKN sangatlah dekat dengan Kota Balikpapan maka banyak migrasi yang terjadi di Kota Balikpapan, diiringi dengan meningkatnya jumlah penduduk serta kendaraan pribadi, hal ini coba diatasi pemerintah dengan menyediakan transportasi umum, namun masih perlu banyak evaluasi karena mendapat penolakan dari masyarakat yang berprofesi sebagai supir angkot.

Akibat adanya migrasi besar ke Kota Balikpapan banyak kemudian pekerja maupun orang yang ingin mencari pekerjaan datang untuk singgah maupun menetap di Kota Balikpapan. Masalahnya adalah pemerintah Kota Balikpapan menyatakan saat ini Kota Balikpapan masih kekurangan rumah singgah atau tempat tinggak sementara bagi orang-orang yang membutuhkan. Rumah singgah adalah tempat singgahnya seseorang dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, biasanya untuk alasan tertentu seperti perjalanan jauh, panggilan kerja, kebutuhan medis atau situasi darurat. Hal ini imbas dari Kota Balikpapan yang saat ini sudah menjadi beranda Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Belum lagi permasalahan ekonomi yang semakin meningkat seiring banyak nya permintaan pasar dan kesediaan barang yang juga terbatas. Banyaknya permasalahan daerah menjadi perhatian besar bagi pemerintah kota, pasalnya pembangunan IKN sudah tidak bisa lagi untuk diganggu gugat, perosalan adaptasi dan kesiapan pemerintah dalam merespon segala isu yang belum terselesaikan di kota dan terus-menerus muncul setiap harinya. Banyak nya kriminalitas yang terjadi, titik banjir semakin meningkat di beberapa daerah di Kota Balikpapan, serta meningkatnya sampah akibat kepadatan penduduk.

Dengan banyak nya permasalahan yang terjadi di Kota Balikpapan, daerah ini dirasa belum siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, namun IKN sudah tidak bisa dihindari lagi, maka dari itu pemerintah perlu secepatnya melakukan respon berupa kebijakan-kebijakan baru yang memperhatikan kondisi geografis, sumber daya alam yang dimiliki, serta tata kelola kota yang baru guna menghadapi kepadatan penduduk, serta koordinasi lapangan kepada setiap titik wilayah yang banyak timbul permasalahan seperti banjir dan kriminalitas di Kota Balikpapan. Hal ini tentunya sangat menjadi perhatian setiap warga Kota Balikpapan, dan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menyelesaikan setiap tantangan yang terjadi akibat dari IKN.

                                       


Pilkada serentak di Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024, dalam Pilkada kali ini pemilihan gubernur dan juga bupati/walikota berlangsung secara bersamaan di seluruh Indonesia, termasuk kota Balikpapan. Sebagai Mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan di kota Makassar saat ini, tentunya kami melihat momen ini sebagai sebuah langkah awal menuju tatanan kota yang lebih baik. Sebagai mahasiswa tentunya memiliki pandangan tersendiri terhadap berjalan nya proses Pilkada kali ini, kota Balikpapan sendiri memiliki tiga pasangan calon yang akan maju untuk kota kita tercinta, selama proses kampanye berlangsung dan juga debat antar sesama paslon yang kemudian menjadi perhatian seluruh warga kota Balikpapan, termasuk mahasiswa yang ada diluar daerah seperti kami KPMB Makassar.

Pilkada ini tentu menjadi sebuah harapan besar untuk kami sebagai organisasi yang menjadi wadah bagi seluruh pelajar maupun mahasiswa/i yang sedang berkuliah di kota Makassar, agar sekiranya pemerintahan selanjutnya yang akan mengisi kursi di jabatan walikota dan wakil walikota memperhatikan serta senantiasa mendengarkan aspirasi yang diberikan oleh teman-teman mahasiswa yang sedang berada diluar daerah kota Balikpapan. Saya selaku ketua KPMB Makassar menekankan untuk seluruh warga kota Balikpapan yang akan memilih calon walikota untuk senantiasa mengedepankan netralitas nya terhadap calon yang akan dipilih, bukan karena merasa karena punya hubungan keluarga, atau diberikan serangan fajar, para birokrasi dalam pemerintahan serta PNS atau ASN yang juga perlu memperlihatkan netralitas nya dalam memilih dan tidak mengikuti arahan-arahan dari atasan maupun pihak-pihak yang bersangkutan dengan paslon dan hal lainnya yang bisa menjadi faktor kita tidak netral dalam memilih. Yang perlu digaris bawahi adalah memilih berdasarkan visi misi para paslon, program kerja yang ditawarkan serta track record setiap paslon yang akan maju di kota Balikpapan.

Sebagai mahasiswa tentunya besar harapan kami Pilkada akan berjalan dengan lancar dan penuh kejujuran serta menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap warga kota Balikpapan ketika akan memilih dan selesai memilih. Terlepas dari banyak nya mahasiswa di luar kota Balikpapan, kami mahasiswa yang ada di kota Makassar menaruh banyak harap serta doa pada calon pemimpin kami semoga ketika sudah memimpin menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab terhadap seluruh warga nya baik yang ada di dalam maupun diluar kota, karena kami yang berada diluar kota tidak bisa menggunakan hak pilih nya karena keterbatasan akses untuk bisa kembali ke kota Balikpapan. Satu hari lagi menuju pilkada serentak dan saat ini telah memasuki masa tenang dan saya sebagai ketua menunggu hasil yang saya rasa adalah hasil demokrasi yang sama-sama kita jaga dan kawal. Salam dari teman-teman KPMB Makassar semoga Balikpapan semakin maju dan menuju kota yang lebih baik. #SalamManuntung


KPMB-MSC Makassar - Rahmad Mas’ud resmi dilantik menjadi Walikota Balikpapan periode 2021-2024 oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Senin (31/05/2021).

Rahmad Mas'ud dilantik tanpa ada pendamping Wakil Walikota. Hal ini dikarenakan, Wakil Walikota terpilih, Thohari Aziz telah wafat pada 27 Januari lalu.

Pelantikan dan pengucapan sumpah janji tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat daerah dan keluarga inti Rahmad Mas’ud secara terbatas. 

Pelantikan dimulai pada pukul 14.00 Wita dan disiarkan secara langsung melalui Zoom dan kanal Youtube Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim.

Rahmad Mas’ud berdiri di hadapan Gubernur Kaltim untuk mengucap sumpah masa jabatan dengan kitab suci Al-Qur’an yang berada di kepalanya.

“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai wali kota Balikpapan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti pada masyarakat nusa dan bangsa,” ucap sumpah oleh Rahmad Mas’ud

 
Rahmad Mas'ud menandatangani sumpah jabatan dan fakta integritas di hadapan Gubernur Kaltim. 

Rahmad Mas’ud resmi dilantik sebagai Walikota Balikpapan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri  (Kemendagri) RI Nomor 131.64-962 Tahun 2021. 

 
Gubernur Kaltim, Isran Noor memasang tanda pangkat jabatan, penyematan tanda jabatan, dan menyerahkan petikan putusan Mendagri kepada Rahmad Mas’ud.

“Saya resmi melantik Rahmad Mas’ud sebagai wali kota Balikpapan. Saya percaya bahwa saudara dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggungjawab yang dibebankan,” ucap Isran. 

Dilansir dari media Kaltim.prokal.co, sebagai Walikota yang baru saja dilantik, ia menyampaikan target program 100 hari kerja pertamanya akan melakukan perombakan di tubuh pemerintahan untuk menciptakan Good Government.

"Pasti yang pertama good goverment. Bagaimana tata pemerintahan kami yang lebih baik. Bukannya (dulu ) tidak baik. Akan kami merombak. Artinya mempunyai yang betul-betul punya kemampuan dan skill menempatkan mereka," pungkasnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan penjelasan bahwa pelantikan dirinya sebagai Walikota merupakan kemenangan bagi seluruh masyarakat Kota Balikpapan. 

"Saya menyampaikan, kemenangan ini bukan kemenangan saya. Kemenangan ini kemenangan seluruh warga Kota Balikpapan. Perbedaan politik kemarin mari kita satukan," jelasnya.

Penulis : Muhammad Fauzan



KPMB-MSC Makassar – H. Rahmad Mas’ud, SE akan dilantik sebagai Walikota Balikpapan Periode 2021-2024 oleh Gubernur Kaltim, H Isran Noor pada hari ini, Senin (31/05/2021).

Proses pelantikan akan dilaksanakan secara langsung di Gedung Pendopo Odah Etam (Komplek Rumah Jabatan Gubernur) di Jalan Gajah Mada Samarinda, pada pukul 14.00 WITA hingga selesai.

Selain itu, acara pelantikan ini juga akan disiarkan secara langsung melalui media online Instagram (@Pemkot_Balikpapan) dan YouTube (Balikpapan Minfo TV). 

Salam Manuntung !!
 



KPMB-MSC Makassar – Rizal Effendi telah melepas masa jabatannya sebagai Walikota Balikpapan pada hari ini, Minggu (30/05/2021).

Beliau telah 15 tahun mengabdi di Pemerintahan Kota Balikpapan. Sejak tahun 2006 sebagai wakil walikota hingga tahun 2011, dan beliau mulai memegang amanah sebagai Walikota Balikpapan pada tahun 2011 hingga 2021.

Dalam akun Instagram pribadinya, @rz_effendi58 beliau menuliskan ucapan terimakasih kepada seluruh perangkat dinas dan masyarakat Kota Balikpapan.

“15 tahun saya mengabdikan diri, dan alhamdullilah ditengah segala kekurangannya, 13 kali Balikpapan selalu menjadi juara umum panji panji keberhasilan Pemerintah Provinsi Kaltim. Ini berkat kerjasama yang baik, seluruh perangkat dinas juga lintas instasi serta dukungan masyarakat Balikpapan,” tulisnya.

Sampai jumpa di medan pengabdian yang lain.
Balikpapan sampai akhir menutup mata.

Salam Manuntung !!
 


KPMB-MSC Makassar – Telah berpulang ke rahmatullah Thohari Azis, SH (Wakil Walikota Balikpapan Terpilih), Rabu (27/01/2021).

Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan Kota Balikpapan ini dinyatakan positif Covid-19, Jumat (22/1/2021).

Sekretaris DPC PDI-P Kota Balikpapan, Budiono Sastro, mengatakan Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih itu sebelumnya menjalani perawatan 10 hari di ruang isolasi RS Pertamina. 

“Thohari telah menjalani perawatan selama 10 hari ketika dirinya dinyatakan positif Covid-19,” ungkapnya seperti dikutip dari Tribun Kaltim.

Dirut Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, M Noor Khairuddin menuturkan, Thohari mengalami penurunan kondisi tubuh sejak kemarin.

"Terjadi penurunan kondisi mulai kemarin. Kemudian kita berikan terapi-terapi. Kita juga berikan nafas bantuan, tapi siang tadi terjadi penurunan tensi," ungkapnya.

Beliau menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, Rabu (27/1/2021) pukul 17.30 Wita.

Walikota Balikpapan, Rizal Effendi,  menyebut masyarakat Kota Balikpapan sangat kehilangan atas kepergian Thohari melalui salah satu postingan di sosial media pribadinya. 

"Semoga Allah Yang Maha Kuasa mengampuni segala khilaf, serta menerima semua amal ibadah beliau. Juga doa untuk keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Selamat jalan Pak Thohari terima kasih atas semua pengabdian terbaik untuk Balikpapan. Kota ini tidak akan pernah lupa," tulisnya.

Published by : KPMB-MSC Makassar


Kantor Pemerintahan Kota Balikpapan

Kota Balikpapan kembali meraih prestasi gemilang. Kota Balikpapan berhasil meraih Peringkat I untuk Kategori Kota pada Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah-Pekerjaan Umum (PKPD-PU) Tahun Anggaran 2014 Bidang Penataan Ruang.

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, menerima penghargaan tersebut pada acara Puncak Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2015 yang berlangsung pada Minggu (8/11) di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah-Pekerjaan Umum (PKPD-PU) merupakan salah satu wujud kegiatan pembinaan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah melalui Kementerian Pekerjaan Umum, dengan maksud memberikan penilaian kinerja Pemerintah Derah dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan lingkup pekerjaan umum.

Selain sebagai apresiasi pemerintah pusat kepada daerah yang telah berhasil menunjukkan kinerja yang baik, anugerah PKPD-PU ini sekaligus sebagai bentuk dorongan dan motivasi yang diberikan pusat kepada daerah agar dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam lingkup infrastruktur pekerjaan umum.

Pada Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2015 yang bertema Tanah Untuk Ruang Hidup Yang Memakmurkan dan Menenteramkan, untuk kategori kota, Balikpapan menerima penghargaan tersebut bersama 2 kota lainnya, yaitu Kota Pekalongan sebagai Peringkat II, dan Kota Bitung sebagai Peringkat III. Atas kemenangan ini Kota Balikpapan menerima hadiah berupa 1 (satu) unit Crawler Excavator Model CX210B.(hms).

Tropi penghargaan lingkungan tingkat ASEAN atau Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award ASEAN 2014, tampak disatukan dengan tropi Adipura Kencana 2014, Senin (3/11/2014) malam di Gedung Balikpapan Sports and Convention Centre (BSCC) Dome.

Walikota dan sejumlah pejabat Balikpapan foto bersama
dengan tropi ESC Award ASEAN 2014 dan Adipura Kencana.
Kedua tropi ini disandingkan di depan panggung, dalam acara penganugerahan Balikpapan Bersih, Hijau dan Sehat yang dirangkaikan syukuran ESC Award ASEAN 2014. Tropi ESC Award ASEAN 2014 diraih Balikpapan pada Kamis (30/10/2014) malam di Vientiane, Laos.

Tropi itu diberikan kepada kota-kota di ASEAN yang dinilai berhasil membangun kota dengan mengedepankan semangat keberlangsungan lingkungan hidup, dengan menggunakan tiga indikator, yaitu tanah bersih (clean land), udara bersih (clean air), dan air bersih (clean water)

Dalam acara syukuran di BSCC Dome, Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyerahkan secara simbolis tropi tersebut kepada Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh. Sejumlah tokoh seperti Wakil Walikota Heru Bambang, mantan Walikota Tjutjup Suparna dan Imdaad Hamid, serta unsur Muspida Kota Balikpapan juga hadir dalam acara tersebut. Mereka tak lupa selvie bersama di antara kedua tropi tersebut. (*)

Kota Balikpapan berhasil menyabet tiga kategori penghargaan dalam Invitation to the for 3rd ASEAN Environmentally Suistainable Cities (ESC) Award and the 2nd ASEAN Certificates of Recognition with the Following Details, yang berlangsung di Loa Plaza Hotel, Laos, Kamis (30/10/2014).

Ketiga kategori yang disabet Balikpapan yakni clean land, clean water, dan clean air. Kota Tangerang yang juga mewakili Indonesia menyabet penghargaan clean air.

"Balikpapan menyapu bersih penghargaan," kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Efendi, Senin (2/11/2014).

Dia menjelaskan, Balikpapan berhasil meraih kategori clean land karena dinilai berhasil mengelola sampah TPA hingga menjadi gas methan. Kategori clean waterdirebut karena dinilai berhasil mengelola limbah cair warga pemukiman atas air, Margasari, menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Adapun kategoriclean air diberikan lantaran karena mampu menjaga hutan kota, hutan mangrove (bakau), hutan lindung yang menghasilkan oksigen untuk udara yang bersih dan aktif melakukan penghijauan.


Pemandangan Pusat Kota Balikpapan (Depan Balikpapan Center/Pasar Baru)

"Saya atas nama Pemerintah Kota mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan seluruh pihak terkait yang telah bersama-sama menjaga lingkungan hidup dengan baik sehingga berhasil meraih penghargaan ini," kata Rizal.

Menurutnya, dengan adanya penghargaan ini tidak akan membuat pihaknya terlena. Tetapi, justru akan menambah motivasi untuk terus menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup guna mewujudkan kota nyaman dihuni.

Untuk mempertahankan prestasi ini, pihaknya akan melakukan terobosan-terobosan baru dalam menjaga lingkungan hidup. "Kami telah berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada instansi terkait seperti BLH dan DKPP. Terutama meningkatkan sumber dayanya dan dukungan fasilitas sesuai dengan kebutuhan," kata dia.

Rencananya, tiga Piala Adipura ASEAN itu akan ditunjukkan Rizal saat pemberian penghargaan CGH Award kepada RT-RT yang memenangkan lomba di Gedung Dome, Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC), malam ini. Dalam acara itu, Pemkot juga memberikan pen

Serasa di Kalimantan bisa jadi ungkapan tepat dalam mendefinisikan panorama Mangrove Center Batu Ampar Balikpapan Kalimantan Timur. Keindahan wisata alam yang terbilang makin sulit bisa ditemui di bumi etam istilah bumi borneo yang kian dijejali dengan industry pertambangan, perkebunan hingga mall pusat perbelanjaan.

Hutan mangrove alias bakau seluas 150 hektare di bibir lingkar luar kota Balikpapan ini memang cukup unik. Posisi tepat dipinggir pemukiman warga atau berjarak 1 kilometer pusat kota Balikpapan hingga masuk kawasan Somber yang menjadi jalur penghubung utama Trans Kalimantan.

Mereka yang belum lama tinggal di Balikpapan, mungkin akan kecele mencari lokasi pasti Mangrove Center yang tersembunyi di kawasan perumahan Graha Indah Batu Ampar. Gapura Selamat Datang di pintu gerbang pemukiman juga tidak menyinggung keberadaan hutan bakau yang disebut sebut sebagai yang terluas di Kalimantan Timur. Seperempat jam mengendarai kendaraan bermotor hingga sejauh 500 meter – baru bisa didapati papan penunjuk keberadaan lokasi Mangrove Center Batu Ampar.

Tahun 90 an, kawasan ini dulunya adalah hutan bakau alami yang dulunya banyak ditemui di Pulau Kalimantan. Memasuki tahun 2000, PT Tangguh Centra Bumi selaku perusahaan pengembang kemudian membuka kawasan tersebut untuk membangun 300 perumahan guru guru Balikpapan. Sebagai dampak negatifnya, masyarakat turut berinisiatif membabat tanaman mangrove yang berbatasan langsung dengan izin tanah milik perusahaan.

“Mereka berdalih punya izin hak garap sehingga mematok sebagian hutan mangrove,” kata Ketua RT 85 Batu Ampar, Agus Bei, Kamis (9/10/2014).

Agus sebenarnya sudah tahu, ini hanya sebagai akal akalan masyarakat dalam upaya memetik keuntungan adanya proyek pengembangan perumahan. Alih alih membuka tambak ikan sebagai kedok, mereka sebenarnya mengincar kawasan hutan mangrove untuk nantinya bisa ditawarkan sebagai perluasan perumahan pada pihak pengembang.

Hanya dalam tempo sekejab terjadi pembabatan hingga 40 persen luasan hutan mangrove Batu Ampar yang total sebelumnya mencapai 150 hektare. Warga masyarakat Balikpapan berbondong bondong mematok kawasan mangrove, dengan harapan bisa mencicipi keuntungan dari pengembangan kota Balikpapan di masa mendatang.

Hingga akhirnya bencana itu datang jua. Pertengahan 2001 silam, hutan deras disertai angin putting beliung memporak porandakan sebanyak 300 rumah di kawasan pemukiman Graha Indah yang berbatasan langsung dengan hutan mangrove. Banjir setinggi pinggang orang dewasa menggenangi setiap rumah warga, ditambah kerusakan atap rumah yang rompal diterjang angin putting beliung.

“Alam marah karena manusia merusak hutan mangrove,” kata Agus yang kala itu juga sebagai korban.

Agus berpendapat bencana tersebut disebabkan oleh badai Selat Makassar yang langsung menerpa pemukiman warga. Angin puting beliung dengan leluasa menerjang pemukiman warga disertai luapan air Sungai Somber. Tegakan pohon mangrove sebagai benteng harapan satu satunya gagal menangkis terpaan angin kencang itu. Air laut yang sedang pasang juga leluasa menggenangi rumah rumah warga yang tepat berada dipinggiran hutan mangrove.

Celakanya lagi, Agus juga merasa terjadi penurunan ketinggian pemukiman perumahan Graha Indah hingga 2 centimeter per tahunnya. Itu semua akibat menipisnya kelebatan hutan mangrove yang sebenarnya akar sebagai penguat dataran sekitar. Akar tanaman mangrove yang awalnya kokoh mencengkeram tanah, tidak lagi mampu menahan proses pengikisan gelombang air laut.

Berawal dari situasi ini, Agus kemudian berupaya menggerakan warga RT nya dalam penyelamatan hutan mangrove di kawasan mereka. Memanfaatkan posisinya sebagai Ketua RT 85 Batu Ampar, dia berupaya menyakinkan warga akan arti penting tumbuhan mangrove bagi kelangsungan lingkungan sekitar.

Agus mengakui bukan perkara gampang membuka wawasan masyarakat akan arti penting lingkungan bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Pria perantauan asal Banyuwangi ini juga terpaksa menebalkan muka serta menguatkan hati akan sikap warganya yang terlihat sinis melihat dirinya sendirian membudidayakan tanaman mangrove.

“Dianggap orang aneh, mangrove kok ditanam. Kenapa kok tidak tanam pohon mangga yang hasilnya jelas bisa dinikmati secara cepat,” ujarnya.

Bersamaan cercaan masyarakat, Agus akhirnya sendirian mengupayakan penanaman kembali hutan mangrove yang kala itu sudah mengalami kebotakan hingga 70 hektare. Akhirnya bersama dengan mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda, dia menanam 1 ribu bibit mangrove di atas lahan yang sudah kritis.

“Belajar sendiri caranya penanaman hingga perawatan mangrove dari buku dan internet. Tidak ada yang memberitahu bagaimana caranya yang benar,” kata pria yang punya keahlian teknik mesin ini.

Demi menjelajahi kawasan seluas 150 hektare, Agus kemudian juga nekat merogoh kocek pribadinya dengan membeli dua perahu kayu plus mesinnya yang totalnya seharga Rp 25 juta. Keberadaan perahu memang diperlukan guna mendistribusikan bibit mangrove ke sejumlah titik lahan kritis di tengah kawasan yang terhubung langsung dengan Sungai Somber dan Wain ini.

“Selama 10 tahun ini, dana pribadi saya sebesar Rp 99 juta untuk membiayai Mangrove Center,” ungkapnya.

Agus mengaku bisa memaklumi bahwa masyarakat juga perlu contoh adanya tokoh panutan yang bisa jadi tauladan dalam penyelamatan hutan mangrove di beranda rumah mereka. Dia menyadari bahwa pola pikir masyarakat belum terbuka akan arti penting pohon mangrove kelangsungan ekosistim sekitar.

“Karena bila ada bencana, kami adalah orang pertama mengalaminya. Rumah kami berbatasan langsung dengan mangrove. Bukan orang lain yang kebanyakan tidak perduli,” ujarnya.

Kerja keras Agus akhirnya mulai membuahkan hasil positif. Masyarakat RT 85 Batu Ampar sedikit demi sedikit hatinya mulai tergerak dalam upaya penyelamat hutan mangrove ini. Langkah awal dengan terbentuknya kelompok relawan beranggotakan delapan orang yang bertugas melakukan penamanan, pemeliharaan serta pengawasan hutan mangrove dari segala aksi perusakan.

“Wali Kota Balikpapan yang kemudian meresmikan berdirinya kelompok relawan bertepatan waktunya dengan hari lingkungan hidup 5 Juni 2010 silam,” tuturnya.

Lewat kuasa Pemerintah Kota Balikpapan, Agus berharap nantinya akan ada payung hukum yang kuat menaungi keberadaan Mangrove Center di Batu Ampar ini. Sesuai statusnya, kawasannya memang masih berstatus tanah negara yang sewaktu waktu bisa beralih fungsi sesuai kebijakan kepala daerah sedang berkuasa. Payung hukum semisal kawasan konservasi tentunya dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan mangrove Batu Ampar yang menyimpan potensi pariwisata, ekologi, ekonomi dan lingkungan.

“Sehingga nantinya menjadi tugas bersama dalam menjaga kelangsungan kawasan mangrove ini. Ini bisa terjadi bila statusnya menjadi kawasan konservasi,” 

via : News Balikpapan


Kota Balikpapan meraih penghargaan ASEAN Environment Sustainable City (ESC) dalam acara invitation to the for 3rd ASEAN Environmentally Suistainable Cities Award and The 2nd ASEAN Certificates of Recognition with the following details, yang berlangsung di Loa Plaza Hotel,Laos. Penghargaan ini diterima langsung Wali Kota HM Rizal Effendi,SE di Laos tadi malam.

Balikpapan meraih penghargaan ini karena berhasil melakukan penataan lingkungan kota secara berkelanjutan. Terutama terkait dengan clean land, clean water dan clean air. Termasuk inovasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah.

"Penghargaan ini diberikan kepada Negara-negara Asean yang berhasil melakukan pengelolaan lingkungan kota secara berkelanjutan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Balikpapan Drs Sudirman Djayaleksana,MM kepada Balikpapan Pos lewat ponselnya tadi malam.

Ikut mendampingi Wali Kota Rizal Effendi untuk menerima penghargaan ini yakni Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Balikpapan I Ketut Astana, Kepala Bidang Informasi dan Penegakan Hukum BLH Rosmarini, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP), Drs Robi Ruswanto, Asisten Deputi Urusan Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Ir.Sudirman, MM serta Duta Besar Indonesia untuk Laos.

Penghargaan yang diterima kota Balikpapan ini sebagai Kota Ramah Lingkungan merupakan penghargaan sangat penting bagi Indonesia terkait ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang semakin berkurang. Karena sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 bahwa RTH pada suatu daerah minimal adalah 30 persen. Peran RTH ini sangat penting sebagai paru-paru kota dan daerah resapan.


via : BP

Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata Balikpapan? Kota Minyak? Benar. Kota yang berada di kawasan Kalimantan Timur ini memang dikenal dengan sumber daya minyaknya yang tinggi. Balikpapan disebut sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Indonesia. Kota ini juga memiliki kualitas udara yang lebih baik dibanding beberapa kota besar lainnya.

Apa lagi yang menarik dari Balikpapan? Kota ini memiliki berbagai tempat wisata yang wajib dikunjungi. Alam Balikpapan sangat indah mulai dari pantai sampai hutannya. Ada juga landmark yang menjadi kebanggaan kota ini. Ingin pergi liburan ke Balikpapan? Simak dulu 10 tempat wisata di Balikpapan yang wajib dikunjungi berikut ini:


1. Pantai Kemala


Pantai Kemala
Pantai Kemala tak hanya menjadi tempat wisata favorit warga setempat, namun juga para pengunjung dari luar kota. Tempat wisata ini berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Jend. Sudirman, sehingga mudah untuk diakses dari mana saja. Kesan pertama saat mengunjungi pantai ini adalah suasananya yang mirip dengan Pantai Jimbaran di Bali mulai dari pasir putih, ombak kecil sampai deretan pohon kelapa di sekitar pantai.


Selain bersantai sambil menikmati pemandangan matahari terbenamnya, Anda juga bisa melakukan berbagai kegiatan seperti flying fox, jetski dan juga banana boat. Tak hanya suasananya yang mengingatkan dengan Bali, di sini juga terdapat satu tempat makan yang dinamakan D’Jimbaran Resto yang menawarkan kuliner khas nusantara dan Eropa.


2. Pantai Melawai

Suasana Pantai Melawai di Sore Hari
Pantai Melawai berada tidak jauh dari Pantai Kemala. Meskipun lokasi kedua tempat wisata ini tidak jauh namun suasana yang ditawarkan cukup jauh berbeda. Jika Pantai Kemala terkesan mewah dengan hidangan ala Eropanya, di pantai ini Anda bisa menikmati kuliner dengan harga yang lebih terjangkau. Ada banyak penjual makanan di sekitar pantai, menu yang ditawarkan beragam mulai dari bakso, pecel lele, es kelapa dan masih banyak lagi.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di Balikpapan ini adalah saat sore hari menjelang malam. Pada saat itu, penjual makanan sudah ramai menggelar dagangannya. Anda bisa menikmati pemandangan matahari terbenam sambil bersantai menikmati makanan Anda dengan duduk lesehan di atas tikar yang telah disiapkan.


3. Pantai Lamaru

Pantai Lamaru
Pantai berikutnya yang juga menjadi tempat wisata favorit adalah Pantai Lamaru. Pantai ini berada di Desa Teritip, sekitar 14 km dari pusat kota atau bisa ditempuh dalam 30 menit perjalanan. Pasir pantai yang halus dan air yang jernih sangat cocok digunakan untuk bersantai atau berjemur. Selain berenang dan bermain air, Anda bisa bermain flying fox dan banana boat. Anda juga bisa berkeliling pantai dengan menggunakan andong atau menunggang kuda. Seru, ya?

Fasilitas di tempat wisata ini tergolong cukup lengkap, mulai dari tempat parkir yang luas, kamar ganti, toilet, mushola sampai tempat makan. Selain itu, Anda juga bisa menyewa tikar dan ban renang dengan harga 10.000 Rupiah saja. Pantai Lamaru buka mulai pukul 07:00 sampai 18:00 dan tiket masuk yang dikenakan adalah 10.000 Rupiah tiap orang.


4. Penangkaran Buaya Teritip

Koleksi di Penangkaran Buaya
Tak jauh dengan Pantai Lamaru, Anda bisa mengunjungi Penangkaran Buaya Teritip. Penangkaran buaya dengan luas 5 hektar ini menjadi salah satu tempat wisata di Balikpapan yang banyak dikunjungi. Selain ada lebih dari 1.500 ekor buaya, di sini juga ada kandang ular dan monyet. Ada pula gajah Lampung yang bisa dinaiki untuk berkeliling kawasan penangkaran buaya ini.

Anda penikmat kuliner ekstrim? Coba datang pada saat akhir pekan atau hari libur nasional karena Anda bisa mencicipi sate buaya. Jika tidak bisa datang pada akhir pekan dan mencicipi daging buaya, Anda masih bisa membeli suvenir yang terbuat dari kulit buaya seperti dompet dan ikat pinggang. Penangkaran Buaya Teritip buka setiap hari mulai pukul 08:00 sampai 17:00 dengan biaya masuk sebesar 10.000 Rupiah tiap orang.

5. Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai berada di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tempat wisata ini merupakan hutan hujan tropis yang masih alami. Fasilitas di sini sudah lengkap mulai dari kolam renang, restoran sampai dengan cottage bergaya rumah panggung yang bisa digunakan untuk menginap. Disebut Bukit Bangkirai karena memang terdapat banyak pohon bangkirai di sini, bahkan ada pohon bangkirai yang berusia 150 tahun dengan tinggi mencapai 50 meter dan diameter batangnya 2.3 meter.

Yang menarik dari tempat wisata di Balikpapan ini adalah adanya canopy bridge yang menghubuungkan lima pohon bangkirai. Jembatan ini terbuat dari kabel dengan dasar papan dan dinding berjala. Jembatan dengan panjang 64 meter dan tinggi 30 meter merupakan jembatan kanopi pertama di Indonesia. Untuk bisa menaikinya, Anda perlu membayar 15.000 Rupiah untuk wisatawan domestik dan 30.000 Rupiah untuk wisatawan mancanegara. Tapi ingat, Anda dilarang menaiki jembatan jika angin bertiup sampai dengan kecepatan 30 km per jam demi alasan keselamatan.


6. Hutan Wanawisata

Hutan Wanawisata adalah salah satu kawasan hutan lindung dengan banyak pepohonan khas Kalimantan. Tempat wisata ini cocok digunakan sebagai lokasi piknik bersama keluarga. Bawalah tikar Anda dan nikmati kesejukan piknik di dalam hutan. Jangan lupa untuk membawa bekal karena tidak ada penjual makanan di kawasan ini.

Selain piknik, Anda juga bisa jogging dan trekking menjelajah hutan. Jika membawa anak kecil, ada permainan anak seperti perosotan dan ayunan.Tempat wisata di Balikpapan ini memang tepat untuk rekreasi keluarga. Hutan Wanawisata bisa ditempuh dalam waktu 15 menit dari pusat kota Balikpapan. Jam buka tempat wisata ini adalah 08:00 – 17:00 dengan biaya tiket masuk sebesar 1.000 Rupiah per orang.


7. Kampung Atas Air Margasari


Tempat wisata selanjutnya adalah Kampung Atas Air Margasari. Di sini, Anda bisa merasakan Venice ala kota Balikpapan. Seluruh rumah terbuat dari kayu dan berada di atas air, transportasi yang digunakan adalah perahu motor. Perkampungan ini dibangun pada tahun 2000 dan menjadi salah satu tempat wisata di Balikpapan yang dibanggakan pemerintah kota karena dianggap sukses membangun sebuah kampung wisata.

Di sini, Anda bisa bersantai di gazebo yang disediakan sambil berinteraksi dengan warga setempat. Atau jika Anda suka memancing, bawalah alat pancing Anda dan silakan memancing dari atas jembatan kayu ulin. Tertarik untuk datang ke kampung di atas air ini?


8. Taman Bekapai

Ini dia landmark kebanggaan warga Balikpapan. Sebagai kota yang kaya dengan kandungan minyak buminya, Balikpapan butuh sebuah monumen untuk menunjukkan rasa bangganya. Maka dibangunlah Taman Bekapai di pusat kota.

Taman Bekapai memiliki sebuah patung atau monumen perunggu yang berbentuk abstrak dan dapat keluar air mancur dari dalamnya. Air mancur ini dengan bantuan pencahayaan yang tepat akan terlihat menyerupai semburan minyak bumi. Pemandangan ini terlihat semakin indah pada saat malam hari. Selain air mancur yang unik, di taman ini juga terdapat bangku-bangku untuk beristirahat dengan pepohonan rindang untuk berteduh. Tempat wisata di Balikpapan ini menjadi salah satu lokasi wajib untuk dikunjungi oleh wisatawan luar kota.


9. Pasar Klandasan
Pasar Klandasan Balikpapan
Pasar Klandasan merupakan pasar dengan pemandangan yang indah di Balikpapan. Pasar tradisional ini berada dekat dengan pantai, sehingga selain menjadi tempat jual beli, pasar ini juga bisa disebut sebagai tempat wisata. Coba saja Anda keluar ke bagian belakang pasar, akan terlihat pemandangan laut yang menakjubkan.

Pasar ini menjual berbagai kebutuhan rumah tangga mulai dari makanan, ikan segar, buah, sayur, pakaian sampai sandal. Harga barang yang dijual lebih terjangkau dan Anda juga masih bisa menawar harga di sini


10. Pasar Inpres Kebun Sayur

Sudah bersiap pulang dari Balikpapan? Tunggu dulu. Anda perlu membawa oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman. Datang saja ke Pasar Inpres Kebun Sayur yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari bandara. Pasar ini menjual berbagai macam suvenir khas Kalimantan mulai dari gantungan kunci, miniatur rumah adat Dayak, gelang, kalung sampai mandau.

Bagi Anda yang gemar mengoleksi batuan permata, pasar ini akan menjadi tempat yang cocok untuk dikunjungi. Aneka macam batu dijual di sini, mulai dari batu akik, safir, delima, berlian dan masih banyak lagi. Pasar ini hanya terdiri dari satu lantai, sehingga tidak membuat Anda lelah naik turun tangga.


Editor : Rizky Amalia

KPMB-MSC MAKASSAR

{facebook#https://www.facebook.com/kpmbmsc} {twitter#https://twitter.com/kpmb_msc} {pinterest#https://id.pinterest.com/kpmbmsc} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCGWBmUICFgRUm7fptGCOdwQ} {instagram#https://www.instagram.com/kpmb_msc}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget