KPMB-MSC Makassar - Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Balikpapan (KPMB) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia mengadakan diskusi bersama dengan nama kegiatan Ngobrol & Ngopi Santai (Ngoplas) di Klandasan Coffee, Gedung Klandasan, Balikpapan, Minggu (16/06/2019).
Beberapa perwakilan anggota dan pengurus KPMB dari setiap daerah yang hadir, diantaranya Makassar, Samarinda Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Surabaya.
Dalam kegiatan ini, terdapat 3 orang mahasiswa di antaranya Ketua KPMB Samarinda, Raden Fauzan, Pengurus KPMB Yogyakarta, Wildanun Marshus dan Wakil Ketua KPMB-MSC Makassar, Fatturahman dan dipandu oleh 1 orang moderator yakni Christian Frisky Natanael Mantiri.
Tiga mahasiswa lebih dulu berbagi pengalamannya tentang apa yang dilakukan KPMB di kota tempat berkuliahnya masing-masing.
Wildanun sebagai perwakilan dari Jogjakarta, menyampaikan bahwa KPMB yang ada di Jogjakarta menjadi ujung tombak penggerak kegiatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT) Jogjakarta.
“Di Jogja, KPMB memfasilitasi mahasiswa baru dari Balikpapan yang berkuliah di Jogja. Misalnya membantu mencarikan kos-kosan. Kemudian kalau secara eksistensi KPMB, anak-anak Balikpapan bisa dibilang jadi ujung tombak penggerak kegiatan KPMKT,” ujar Wildan.
Fatthurahman sebagai perwakilan dari Makassar juga menyampaikan bahwa KPMB-MSC Makassar sering emperkenalkan budaya dan menggelar aksi sosial.
“Memperkenalkan budaya dengan aktif di kegiatan mahasiswa. Kalau ada calon mahasiswa dari Balikpapan bisa stay di asrama kami. Kemudian kami juga aktif menggelar aksi sosial,” ujar Fatturahman.
Fauzan sebagai perwakilan dari Samarinda menyampaikan bahwa mereka juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk korban bencana.
“Kalau di Samarinda, kita aktif dalam kegiatan sosial. Penggalangan dana untuk korban bencana,” ujar Fauzan.
Sementara itu, salah satu mahasiswa asal Balikpapan yang berkuliah di Surabaya juga menceritakan pengalamannya. Menurutnya, ada perbedaan kultur antara mahasiswa di Balikpapan dengan kebiasaan mahasiswa di pulau Jawa.
“Di Surabaya banyak diskusi. Tiap hari ada diskusi. Mimbar-mimbar bebas juga, kesenian juga. Kalau di Balikpapan, itu jarang ditemukan,” katanya.
Christian, selaku Moderator berharap bahwa adanya kegiatan Ngoplas ini menjadi ruang diskusi bagi para pemuda.
“Harapannya, ini bisa menjadi ruang diskusi bagi para pemuda. Difasilitiasi Klandasan Coffee, tempatnya gratis,” harapnya.
Penulis : Muhammad Fauzan
Posting Komentar