Balikpapan Ternyata Kota Paling Layak Huni di Indonesia #Versi-IAP

 Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) meliris daftar kota di Indonesia yang dianggap nyaman untuk ditinggali atau Indonesian Most Livable City Index 2014 oleh masyarakat.

Dari survei yang dilakukan IAP tersebut, ada tujuh kota yang memiliki nilai di atas rata-rata dan dianggap nyaman ditinggali. "Kota Balikpapan secara signifikan berada di atas rata-rata nasional untuk aspek tata kota dan pengelolaan lingkungan dibandingkan dengan kota lain," ujar Ketua Umum IAP Indonesia Bernardus Djonoputro, di Jakarta, Senin (11/8/2014).

Bernard menjelaskan bahwa survei ini murni persepsi masyarakat. Menurut dia, penentuan kota nyaman ini berdasarkan 27 indikator yang ditentukan sebelumnya. Sementara itu, jumlah responden dalam survei ini adalah 1.000 orang, yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Survei ini memiliki margin of error sebesar 2 persen dan dilaksanakan pada tahun 2014 ini. Keberadaan indeks tersebut tidak dimaksudkan untuk melakukan pemeringkatan kota yang lebih baik, tetapi untuk mengukur kualitas kehidupan warga kota dan dimaksudkan untuk melakukan identifikasi awal faktor-faktor kritis pembangunan pada tiap-tiap kota berdasarkan persepsi warga.

Kota yang disurvei tersebut adalah Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Makassar, Jayapura, Palembang, Medan, dan DKI Jakarta. Kota-kota ini dinilai dengan skala 0-80 dan hanya ada tujuh kota yang memiliki nilai di atas rata-rata nasional. Yang tertinggi adalah Balikpapan dengan skor 71,12.

Dengan begitu maka Balikpapan dianggap sebagai kota paling layak huni. Di belakangnya ada Solo (69,38), Malang (69,3), Yogyakarta (67,39), Palembang (65,48 persen), Makassar (64,79) dan Bandung (64,4). Jumlah responden dalam survei ini berjumlah seribu orang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan margin error sebesar 2 persen.

Balikpapan unggul dalam aspek tata kota dan pengelolaan lingkungan dibandingkan dengan lainnya yang disurvei IAP berdasarkan persepsi masyarakat. Kota terbesar kedua di Kalimantan Timur ini mengalahkan Yogyakarta yang meraihnya dua kali berturut-turut yakni pada 2009 dan 2011. Menurut Bernadus, survei ini merupakan persepsi aktual warga kota terhadap yang ditinggalinya.


Ketujuh kota tersebut memenuhi 27 indikator diantaranya ketersediaan dan kualitas fasilitas meliputi kesehatan, pendidikan, rekreasi, energi listrik, air bersih, jaringan telekomunikasi dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Selain itu tingkat aksesibilitas tempat kerja, tingkat kriminalitas, interaksi hubungan antarpenduduk, informasi pelayanan publik, dan ketersediaan fasilitas kaum difabel juga jadi pertimbangan penilaian.

via : Wow Keren

Tags

Posting Komentar

[disqus]

KPMB-MSC MAKASSAR

{facebook#https://www.facebook.com/kpmbmsc} {twitter#https://twitter.com/kpmb_msc} {pinterest#https://id.pinterest.com/kpmbmsc} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCGWBmUICFgRUm7fptGCOdwQ} {instagram#https://www.instagram.com/kpmb_msc}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget